segenggam belenggu yang dirasa oleh hasrat
belenggu yamg merusak suasana hati dengan begitu kejamnya
terbesit sebuah tanya dalam fikir " apa yang sebenarnya diinginkan?"
atas segala tanya 'apa' dan 'bagaimana'
belenggu yang meruak bagaikan api yang meruak tak kunjung padam
memporak porandakan isi hati dengan tanpa bersalah
belenggu yang membiarkan air mata yang jatuh dengan acuhnya
adakah salah dalam fikir?
adakah salah dalam hati?
adakah jawaban atas segala pertanyaan?
mengapa bagiakan keledai yang tak tau arah!?
mengapa selalu saja .......
sesak ...
_171009_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar