Penyusun : Dienning Oktishinta 15509040 (4PA02)
Dosen: Asep Juarna
PAPI Kostik (Preception and Preference Inventory)
Sejarah
Tes
PAPI Kostik di buat oleh Guru Besar Psikologi Industri asal Massachusetts,
Amerika, Dr. Max Martin Kostick, pada awal tahun 1960-an. PAPI
Kostick mengukur dinamika kepribadian (psychodynamics) dengan memperhatikan
keterkaitan dunia sekitarnya (environment) termasuk perilaku dan nilai
perusahaan (values) yang diterapkan dalam suatu perusahaan / situasi
kerja dalam bentuk motif (need) dan standar gaya perilaku menurut
persepsi kandidat (role) yang terekam saat psikotest.
Secara
singkat, PAPI Kostick merupakan laporan inventori kepribadian (self report
inventory), terdiri atas 90 pasangan pernyataan pendek berhubungan dalam
situasi kerja, yang menyangkut 20 aspek keribadian yang dikelompokkan dalam 7
bidang: kepemimpinan (leadership), arah kerja (work direction), aktivitas
kerja (activity), relasi social (social nature), gaya bekerja (work
style), sifat temperamen (temperament), dan posisi atasan-bawahan (followership).
Tes
Papi Kostick saat ini sering digunakan dalam lingkup HRD di suatu perusahaan /
organisasi. Tes ini merupakan salah satu tes kepribadian yang tercermin dalam
tingkah laku yang didasarkan pada kategorisasi. Papi mengukur role dan need
individu dalam kaitannya dengan situasi kerja. Dengan mempelajari Papi Kostick,
maka kita akan banyak memperoleh informasi mengenai profile individu baik dari
segi tipologi kepribadiannya, maupun dalam kontek pekerjaannya.
Aspek yang diungkap tes PAPI Kostik
PAPI
disusun sebagai dua aspek yang terpisah, yaitu ; Pengukuran kebutuhan (needs)
dan pengukuran persepsi (roles), yaitu persepsi keadaan individu di tempat
kerja. PAPI Kostick untuk menjabarkan kepribadian dalam 20 aspek yang masing –
masing mewakili need dan role tertentu. aspek-aspek tersebut adalah sebagai berikut:
a.
Work Direction:
- Need to
finish task (N)
- Hard
intense worked (G)
- Need to
achieve (A)
b.
Leadership:
- Leadership
role (L)
- Need to
control others (P)
- Ease in
decision making (I)
c.
Activity:
- Pace
(T)
- Vigorous
type (V)
d.
Social Nature:
- Need for
closeness and affection (O)
- Need to
belong to groups (B)
- Social
extension (S)
- Need to be
noticed (X)
e.
Work Style:
- Organized
type (C)
- Interest
in working with details (D)
- Theoretical
type (R)
f.
Temperament:
- Need for
change (Z)
- Emotional
resistant (E)
- Need to be
forceful (K)
g.
Followership:
- Need to
support authority (F)
- Need for
rules and supervision (W)
Norma Alat Tes
L =
Peran pemimpin (Leadership Role)
- Skor 5-9 :
yaitu tingkat dimana seseorang memproyeksikan dirinya sebagai pemimpin
suatu tingkat dimana ia mencoba menggunakan orang lain untuk mencapai
tujuannya.
- Skor 4-0 :
cendurung tidak secara aktif menggunakan orang lain dalam bekerja
P = Kebutuhan mengatur orang lain (Need to Control Others)
- Skor 5-9 :
tingkat kebutuhan untuk menerima tanggung jawab orang lain, menjadi orang
yang bertanggung jawab.
- Skor 4-0 : menurunnya keinginan untuk bertanggung jawab pada pekerjaan dan tindakan orang lain.
I = Peran membuat keputusan (Ease in Decision Making)
- Skor 0-2 :
ragu – menolak mengambil keputusan
- Skor 3-4 :
berhati hati membuat keputusan
- Skor 5-7 :
berhati hati – lancar dan mudah mengambil keputusan
- Skor 8-9 :
tidak ragu dalam mengambil keputusan
F = Kebutuhan membantu atasan (Need to Support Authority)
- Skor 6-9 :
bersikap setia dan membantu , kemungkinan bantuannya bersifat
politis
- Skor 4-5 :
setia terhadap perusahaan
- Skor 2-3 :
mengurus kepentingan sendiri
- Skor <
2 : cenderung egois , kemungkinan bisa memberontak
W = Kebutuhan mengikuti aturan dan pegawasan (Need for Rules and Supervision)
- Skor <
4 : berorientasi pada tujuan, mandiri
- Skor 4-5 : kebutuhan akan pengarahan dan harapan yang dirumuskan untuknya
- Skor 6-9 : meningkatnya orientasi terhadap tugas dan membutuhkan instruksi yang jelas
T = Peran sibuk (Pace)
- Skor <
4 : melakukan segala sesuatu menurut kemauannya sendiri
- Skor 4-6 :
tergolong aktif secara internal dan mental
V = Peran penuh semangat (Vigorous Type)
- Skor <
5 : cenderung pasif
- Skor 5-7 :
aktif secara fisik, cenderung sportif
R = Peran orang yang teoritis (Theoretical Type)
- Skor 0-4 :
kurang perhatian , bersifat praktis
- Skor 5-9 :
nilai nilai penalaran tergolong tinggi
D = Peran bekerja dengan hal-hal rinci (Interest in Working With Details)
- Skor 0-3 :
menyadari kebutuhan akan kecermatan , tetapi tidak berminat bekerja
detail
- Skor 4-9 :
minat tinggi untuk bekerja secara detail
C = Peran mengatur (Organized Type)
- Skor 0-2 :
fleksibel – tidak teratur
- Skor 3-5 :
teratur tetapi tidak tergolong fleksibel
- Skor 6-9 :
keteraturan tinggi cenderung kaku
X = Kebutuhan untuk diperhatikan (Need to be Noticed)
- Skor <
2 : cenderung pemalu
- Skor 2-3 :
rendah hati, tulus
- Skor 4-5 : memiliki pola perilaku yang unik
- Skor 6-9 : membutuhkan perhatian nyata
B = Kebutuhan diterima dalam kelompok (Need to Belong to Groups)
- Skor 0-3 :
selektif
- Skor 4-5 :
butuh diterima, tapi tidak mudah dipengaruhi kelompok
- Skor 6-9 :
butuh disukai dan diakui , mudah dipengaruhi
O = Kebutuhan kedekatan dan kasih sayang (Need for Closeness and Affection)
- Skor <
3: tidak suka hubungan perorangan
- Skor 3-4 :
sadar akan hubungan perorangan , tapi tidak terlalu tergantung
- Skor 5-9 :
sangat tergantung , butuh penerimaan diri
S = Peran hubungan sosial (Social Extension)
- Skor <
6 : perhatian rendah terhadap hubungan social , kurang percaya pada orang
lain
- Skor 6-9 :
kepercayaan tinggu dalam hubungan social, suka interaksi social
N = Kebutuhan menyelesaikan tugas secara mandiri (Need to Finish Task)
- Skor <
3 : menunda atau menghindari pekerjaan
- Skor 3-4 :
berhati hati atau ragu dalam bekerja
- Skor 4-6 :
cukup bertanggung jawab pada pekerjaan
- Skor 6-9 :
tekun , tanggung jawab tinggi
A = Kebutuhan berprestasi (Need to Achieve)
- Skor 0-5 :
ketidakpastian tujuan , kepuasan dalam suatu pekerjaan , tidak ada usaha
lebih
- Skor 6-9 :
tujuan jelas , kubutuhan sukses dan ambisi tinggi
G = Peran pekerja keras (Hard Intense Worked)
- Skor 3-4 :
bekerja untuk kesenangan saja , bukan hasil optimal
- Skor
4-7 : kemauan bekerja keras tinggi
Z = Kebutuhan untuk berubah (Need for Change)
- Skor 0-2 :
tidak suka berubah
- Skor 3-4 :
tidak suka perubahan jika dipaksakan
- Skor 5-6 :
mudah menyesuaikan diri
- Skor 6-7 :
membuat perubahan yang selektif , berfikir jauh kedepan
- Skor 8-9 :
mudah gelisah , frustasi , karena segala sesuatu tidak berjalan fantastis
K = Kebutuhan untuk agresif (Need to be Forceful)
- Skor 0-2 :
menhindari masalah , menulak , untuk mengenali situasi sebagai
masalah
- Skor 3-4 :
suka lingkungan tanang , menghindari konflik
- Skor 5 : keras kepala
- Skor 6-7 : agresi berhubungan dengan kerja , dorongan semangat bersaing
- Skor 8-9 :agresif, cendering defensive
E = Peran pengendalian emosi (Emotional Resistant)
- Skor <
2 : terbuka , cepat bereaksi , tidak normative
- Skor 2-3 :
terbuka
- Skor 4-6 :
punya pendekatan emosional seimbang ,mampu mengendalikan
- Skor >
6: sangat normative , kebutuhan pengendalian diri yang berlebihan
Penyajian Alat Tes PAPI kostik
a.
Waktu
Dalam
pelaksanaan Papi Costick Test secara tertulis tidak ada batasan waktu yang diberikan.
Durasi pengerjaan test bergantung pada kecepatan testee dalam menjawab semua
pernyataan yang tersedia. Namun pada umumnya testee dapat menyelesaikan
menjawab semua peryataan pada tes ini dalam waktu dalam hal inikurang dari 35
menit sampai dengan 45 menit.
b. Materi Test
Buku
soal Papi Costick’s Test
- 1 lembar
Jawaban Papi Costick’s Test
- 1 Lembar psikogram Papi Costick’s test
- 1 Buku norma Papi Costick’s Test
c.
Alat Test
Stopwatch
d.
Instruksi Alat Test
Ada 90 pasang pernyataan, pilihlah salah satu
dari setiap pasangan pernyataan tersebut yang Anda anggap paling dekat
menggambarkan diri saudara. Bila tidak satupun dari sebuah pasangan pernyataan
yang cocok, pilihlah yang saudara anggap benar. Lingkarilah tanda panah pada setiap pernyataan yang saudara pilih pada lembar
jawaban yang tersedia.
Contoh
:
a. Saya adalah pekerja keras
b.
Saya tidak mudah murung
Dalam
hal ini, Anda melingkari tanda anak panah “a” (Horizontal), karena pernyataan
“a” merupakan gambaran diri Anda. Tetapi jika pernyataan “b” (diagonal) lebih
sesuai dengan diri anda, maka lingkarilah tanda anak panah pada pernyataan “b”. Kerjakanlah secepat mungkin dan pilihlah hanya satu pernyataan dari tiap
pasang.
e.
Pelaksanaan Tes
Tester membagikan 1 buku soal dan lembar jawaban pada testee. Tester meminta testee mengisi kolom identitas pada kolom yang tersedia pada lembar jawaban. Tester memberikan instruksi tata cara pelaksanaan Papi Costick’s Test pada testee.
Kemudian testee diberi kesempatan bertanya pada tester. Dan jika tidak ada pertanyaan, tester memberikan instruksi mulai mengerjakan Papi Costick’s Test sambil mengaktifkan stopwatch.
PROSEDUR
SKORING
Menghitung skor peran, yaitu dengan menjumlahkan anak panah yang dilingkari, baik yang horizontal maupun vertical sesuai dengan arah tanda panah.
Menuliskan jumlah skor pada masing – masing kotak skor dibawah huruf G, L, I, T, V, S, R, D, C, E yang telah tersedia pada lembar jawab.
Menghitung jumlah skor pada seluruh kotak skor peran secara horizontal, dan jumlah skor harus 45.
Menghitung skor “kebutuhan” yaitu dengan menjumlahkan anak panah yang dilingkari baik yang horizontal maupun yang vertical sesuai dengan arah tanda panah.
Menjumlahkan jumlah skor pada masing – masing kotak dibawah huruf N, A, P, X, B, O, Z, K, F, W yang telah tersedia pada lembar jawaban.
Mengitung jumlah skor pada seluruh kotak skor kebutuhan secara vertical, dan jumlah skor harus 45.
Memindahkan setiap skor pada lembar jawaban ke lembar scoring sesuai dengan setiap huruf pada aspek “peran” dan “kebutuhan” dengan cara melingkari angka di dalam lingkaran.
Membuat garis penghubung antara angka yang satu dengan angka lainnya sehingga terbentuklah sebuah diagram pada lembar psikogram yang telah tersedia.
Kekurangan dan Kelebihan PAPI Kostik
A. KelebihanTest PAPI KOSTICK
PAPI
menggunakan forced choice format pada pasangan-pasangan pernyataan yang setara.
Sangat sulit untuk melakukan faking/ manipulasi. Item-item pendek, ringkas,
Interpretasi logik dan spesifik sehingga dapat difahami dengan jelas oleh
tester maupun testee.
Sangat
berguna untuk evaluasi karyawan karena menggambarkan administration styles dan
dapat digunakan 2 orang/ lebih untuk mengetahui hubungan atasan bawahan dan
mengembangkan solusi interpersonal.
Laporan
hasil tes disampaikan dalam bentuk visual (berupa cakram). Laporan ini akan
memudahkan pengguna (user) mengenali potensi dirinya secara komprehesif, namun
tetap mudah dipahami.
Hasil
analisa menghasilkan dinamika kepribadian seseorang yang telah dipengaruhi
situasi kerja sekitarnya, yang merupakan gambaran kepribadian keseluruhan dan
tidak terpisah -pisah, serta menjadi satu dinamika kepribadian yang utuh. Mengukur
personality traits, tes ini juga mengukur psychological needs.
B. Kekurangan Tes Papi Kostick
Cara
pengskoringnya butuh ketelitian serta kejelian. Ada kemungkinan orang bosan
mengerjakan , karena adanya pernyataan yang di ulang – ulang. Lembar jawaban
sedikit
membingungkan.
Sumber:
http://www.psychologymania.com/2011/07/tes-papi-kostick-perseptual-and.html
www.studentsite.gunadarma.ac.id