Rabu, 09 Januari 2013

Tugas Softskill Sistem Informasi Psikologi

Penyusun : Dienning Oktishinta 15509040 (4PA02)
Dosen: Asep Juarna

PAPI Kostik (Preception and Preference Inventory)

Sejarah
Tes PAPI Kostik di buat oleh Guru Besar Psikologi Industri asal Massachusetts, Amerika, Dr. Max Martin Kostick, pada awal tahun 1960-an. PAPI Kostick mengukur dinamika kepribadian (psychodynamics) dengan memperhatikan keterkaitan dunia sekitarnya (environment) termasuk perilaku dan nilai perusahaan (values) yang diterapkan dalam suatu perusahaan / situasi kerja dalam bentuk motif (need) dan standar gaya perilaku menurut persepsi kandidat (role) yang terekam saat psikotest.

Secara singkat, PAPI Kostick merupakan laporan inventori kepribadian (self report inventory), terdiri atas 90 pasangan pernyataan pendek berhubungan dalam situasi kerja, yang menyangkut 20 aspek keribadian yang dikelompokkan dalam 7 bidang: kepemimpinan (leadership), arah kerja (work direction), aktivitas kerja (activity), relasi social (social nature), gaya bekerja (work style), sifat temperamen (temperament), dan posisi atasan-bawahan (followership).

Tes Papi Kostick saat ini sering digunakan dalam lingkup HRD di suatu perusahaan / organisasi. Tes ini merupakan salah satu tes kepribadian yang tercermin dalam tingkah laku yang didasarkan pada kategorisasi. Papi mengukur role dan need individu dalam kaitannya dengan situasi kerja. Dengan mempelajari Papi Kostick, maka kita akan banyak memperoleh informasi mengenai profile individu baik dari segi tipologi kepribadiannya, maupun dalam kontek pekerjaannya.

Aspek yang diungkap tes PAPI Kostik
PAPI disusun sebagai dua aspek yang terpisah, yaitu ; Pengukuran kebutuhan (needs) dan pengukuran persepsi (roles), yaitu persepsi keadaan individu di tempat kerja. PAPI Kostick untuk menjabarkan kepribadian dalam 20 aspek yang masing – masing mewakili need dan role tertentu. aspek-aspek tersebut adalah sebagai berikut:
a. Work Direction:
  1. Need to finish task (N) 
  2. Hard intense worked (G)
  3. Need to achieve (A)
b. Leadership:
  1. Leadership role (L) 
  2. Need to control others (P)
  3. Ease in decision making (I)
c. Activity:
  1. Pace (T) 
  2. Vigorous type (V)
d. Social Nature:
  1. Need for closeness and affection (O) 
  2. Need to belong to groups (B)
  3. Social extension (S)
  4. Need to be noticed (X)
e. Work Style:
  1. Organized type (C) 
  2. Interest in working with details (D)
  3. Theoretical type (R)
f. Temperament:
  1. Need for change (Z) 
  2. Emotional resistant (E)
  3. Need to be forceful (K)
g. Followership:
  1. Need to support authority (F) 
  2. Need for rules and supervision (W)

Norma Alat Tes

L = Peran pemimpin (Leadership Role)

  • Skor 5-9 : yaitu tingkat dimana seseorang memproyeksikan dirinya sebagai pemimpin suatu tingkat dimana ia mencoba menggunakan orang lain untuk mencapai tujuannya. 
  • Skor 4-0 : cendurung tidak secara aktif menggunakan orang lain dalam bekerja
P = Kebutuhan mengatur orang lain (Need to Control Others)
  • Skor 5-9 : tingkat kebutuhan untuk menerima tanggung jawab orang lain, menjadi orang yang bertanggung jawab. 
  • Skor 4-0 : menurunnya keinginan untuk bertanggung jawab pada pekerjaan dan tindakan orang lain.

I = Peran membuat keputusan (Ease in Decision Making)
  • Skor 0-2 : ragu – menolak mengambil keputusan 
  • Skor 3-4 : berhati hati membuat keputusan
  • Skor 5-7 : berhati hati – lancar dan mudah mengambil keputusan
  • Skor 8-9 : tidak ragu dalam mengambil keputusan
F = Kebutuhan membantu atasan (Need to Support Authority)
  • Skor 6-9 : bersikap setia dan membantu , kemungkinan bantuannya bersifat politis 
  • Skor 4-5 : setia terhadap perusahaan
  • Skor 2-3 : mengurus kepentingan sendiri
  • Skor < 2 : cenderung egois , kemungkinan bisa memberontak
W = Kebutuhan mengikuti aturan dan pegawasan (Need for Rules and Supervision)
  • Skor < 4 : berorientasi pada tujuan, mandiri 
  • Skor 4-5 : kebutuhan akan pengarahan dan harapan yang dirumuskan untuknya
  • Skor 6-9 : meningkatnya orientasi terhadap tugas dan membutuhkan instruksi yang jelas

T = Peran sibuk (Pace)
  • Skor < 4 : melakukan segala sesuatu menurut kemauannya sendiri 
  • Skor 4-6 : tergolong aktif secara internal dan mental
V = Peran penuh semangat (Vigorous Type)
  • Skor < 5 : cenderung pasif 
  • Skor 5-7 : aktif secara fisik, cenderung sportif
R = Peran orang yang teoritis (Theoretical Type)
  • Skor 0-4 : kurang perhatian , bersifat praktis 
  • Skor 5-9 : nilai nilai penalaran tergolong tinggi
D = Peran bekerja dengan hal-hal rinci (Interest in Working With Details)
  • Skor 0-3 : menyadari kebutuhan akan kecermatan , tetapi tidak berminat bekerja detail 
  • Skor 4-9 : minat tinggi untuk bekerja secara detail
C = Peran mengatur (Organized Type)
  • Skor 0-2 : fleksibel – tidak teratur 
  • Skor 3-5 : teratur tetapi tidak tergolong fleksibel
  • Skor 6-9 : keteraturan tinggi cenderung kaku
X = Kebutuhan untuk diperhatikan (Need to be Noticed)
  • Skor < 2 : cenderung pemalu 
  • Skor 2-3 : rendah hati, tulus
  • Skor 4-5 : memiliki pola perilaku yang unik
  • Skor 6-9 : membutuhkan perhatian nyata

B = Kebutuhan diterima dalam kelompok (Need to Belong to Groups)
  • Skor 0-3 : selektif 
  • Skor 4-5 : butuh diterima, tapi tidak mudah dipengaruhi kelompok
  • Skor 6-9 : butuh disukai dan diakui , mudah dipengaruhi
O = Kebutuhan kedekatan dan kasih sayang (Need for Closeness and Affection)
  • Skor < 3: tidak suka hubungan perorangan 
  • Skor 3-4 : sadar akan hubungan perorangan , tapi tidak terlalu tergantung
  • Skor 5-9 : sangat tergantung , butuh penerimaan diri
S = Peran hubungan sosial (Social Extension)
  • Skor < 6 : perhatian rendah terhadap hubungan social , kurang percaya pada orang lain
  • Skor 6-9 : kepercayaan tinggu dalam hubungan social, suka interaksi social
N = Kebutuhan menyelesaikan tugas secara mandiri (Need to Finish Task)
  • Skor < 3 : menunda atau menghindari pekerjaan 
  • Skor 3-4 : berhati hati atau ragu dalam bekerja
  • Skor 4-6 : cukup bertanggung jawab pada pekerjaan
  • Skor 6-9 : tekun , tanggung jawab tinggi

A = Kebutuhan berprestasi (Need to Achieve)
  • Skor 0-5 : ketidakpastian tujuan , kepuasan dalam suatu pekerjaan , tidak ada usaha lebih 
  • Skor 6-9 : tujuan jelas , kubutuhan sukses dan ambisi tinggi
G = Peran pekerja keras (Hard Intense Worked)
  • Skor 3-4 : bekerja untuk kesenangan saja , bukan hasil optimal
  • Skor 4-7 : kemauan bekerja keras tinggi
Z = Kebutuhan untuk berubah (Need for Change)
  • Skor 0-2 : tidak suka berubah 
  • Skor 3-4 : tidak suka perubahan jika dipaksakan
  • Skor 5-6 : mudah menyesuaikan diri
  • Skor 6-7 : membuat perubahan yang selektif , berfikir jauh kedepan
  • Skor 8-9 : mudah gelisah , frustasi , karena segala sesuatu tidak berjalan fantastis
K = Kebutuhan untuk agresif (Need to be Forceful)
  • Skor 0-2 : menhindari masalah , menulak , untuk mengenali situasi sebagai masalah 
  • Skor 3-4 : suka lingkungan tanang , menghindari konflik
  • Skor 5 : keras kepala
  • Skor 6-7 : agresi berhubungan dengan kerja , dorongan semangat bersaing
  • Skor 8-9 :agresif, cendering defensive

E = Peran pengendalian emosi (Emotional Resistant)
  • Skor < 2 : terbuka , cepat bereaksi , tidak normative 
  • Skor 2-3 : terbuka
  • Skor 4-6 : punya pendekatan emosional seimbang ,mampu mengendalikan
  • Skor > 6: sangat normative , kebutuhan pengendalian diri yang berlebihan

Penyajian Alat Tes PAPI kostik
a. Waktu
  Dalam pelaksanaan Papi Costick Test secara tertulis tidak ada batasan waktu yang diberikan. Durasi pengerjaan test bergantung pada kecepatan testee dalam menjawab semua pernyataan yang tersedia. Namun pada umumnya testee dapat menyelesaikan menjawab semua peryataan pada tes ini dalam waktu dalam hal inikurang dari 35 menit sampai dengan 45 menit.
b. Materi Test
    Buku soal Papi Costick’s Test
  • 1 lembar Jawaban Papi Costick’s Test 
  • 1 Lembar psikogram Papi Costick’s test
  • 1 Buku norma Papi Costick’s Test
c. Alat Test
    Stopwatch
d. Instruksi Alat Test
   Ada 90 pasang pernyataan, pilihlah salah satu dari setiap pasangan pernyataan tersebut yang Anda anggap paling dekat menggambarkan diri saudara. Bila tidak satupun dari sebuah pasangan pernyataan yang cocok, pilihlah yang saudara anggap benar. Lingkarilah tanda panah pada setiap pernyataan yang saudara pilih pada lembar jawaban yang tersedia.
Contoh :
a. Saya adalah pekerja keras
b. Saya tidak mudah murung

Dalam hal ini, Anda melingkari tanda anak panah “a” (Horizontal), karena pernyataan “a” merupakan gambaran diri Anda. Tetapi jika pernyataan “b” (diagonal) lebih sesuai dengan diri anda, maka lingkarilah tanda anak panah pada pernyataan “b”. Kerjakanlah secepat mungkin dan pilihlah hanya satu pernyataan dari tiap pasang.
e. Pelaksanaan Tes

Tester membagikan 1 buku soal dan lembar jawaban pada testee. Tester meminta testee mengisi kolom identitas pada kolom yang tersedia pada lembar jawaban. Tester memberikan instruksi tata cara pelaksanaan Papi Costick’s Test pada testee.

Kemudian testee diberi kesempatan bertanya pada tester. Dan jika tidak ada pertanyaan, tester memberikan instruksi mulai mengerjakan Papi Costick’s Test sambil mengaktifkan stopwatch.

Setelah tes selesai, testee diminta mengecek kembali jawabannya dan cara menjawabnya.

PROSEDUR SKORING


Menghitung skor peran, yaitu dengan menjumlahkan anak panah yang dilingkari, baik yang horizontal maupun vertical sesuai dengan arah tanda panah.

Menuliskan jumlah skor pada masing – masing kotak skor dibawah huruf G, L, I, T, V, S, R, D, C, E yang telah tersedia pada lembar jawab.

Menghitung jumlah skor pada seluruh kotak skor peran secara horizontal, dan jumlah skor harus 45.

Menghitung skor “kebutuhan” yaitu dengan menjumlahkan anak panah yang dilingkari baik yang horizontal maupun yang vertical sesuai dengan arah tanda panah.

Menjumlahkan jumlah skor pada masing – masing kotak dibawah huruf N, A, P, X, B, O, Z, K, F, W yang telah tersedia pada lembar jawaban.

Mengitung jumlah skor pada seluruh kotak skor kebutuhan secara vertical, dan jumlah skor harus 45.

Memindahkan setiap skor pada lembar jawaban ke lembar scoring sesuai dengan setiap huruf pada aspek “peran” dan “kebutuhan” dengan cara melingkari angka di dalam lingkaran.

Membuat garis penghubung antara angka yang satu dengan angka lainnya sehingga terbentuklah sebuah diagram pada lembar psikogram yang telah tersedia.


Kekurangan dan Kelebihan PAPI Kostik

A.   KelebihanTest PAPI KOSTICK

PAPI menggunakan forced choice format pada pasangan-pasangan pernyataan yang setara. Sangat sulit untuk melakukan faking/ manipulasi. Item-item pendek, ringkas, Interpretasi logik dan spesifik sehingga dapat difahami dengan jelas oleh tester maupun testee.
Sangat berguna untuk evaluasi karyawan karena menggambarkan administration styles dan dapat digunakan 2 orang/ lebih untuk mengetahui hubungan atasan bawahan dan mengembangkan solusi interpersonal.

Laporan hasil tes disampaikan dalam bentuk visual (berupa cakram). Laporan ini akan memudahkan pengguna (user) mengenali potensi dirinya secara komprehesif, namun tetap mudah dipahami.

Hasil analisa menghasilkan dinamika kepribadian seseorang yang telah dipengaruhi situasi kerja sekitarnya, yang merupakan gambaran kepribadian keseluruhan dan tidak terpisah -pisah, serta menjadi satu dinamika kepribadian yang utuh. Mengukur personality traits, tes ini juga mengukur psychological needs.

B.   Kekurangan Tes Papi Kostick
     Cara pengskoringnya butuh ketelitian serta kejelian. Ada kemungkinan orang bosan
     mengerjakan , karena adanya pernyataan yang di ulang – ulang. Lembar jawaban sedikit
     membingungkan.

Lembar Skoring PAPI Kostik

Lembar Interpretasi PAPI Kostik

Sumber: 
http://www.psychologymania.com/2011/07/tes-papi-kostick-perseptual-and.html
www.studentsite.gunadarma.ac.id